Di post kali ini saya mau membahas soal strategi samudra biru atau yang lebih biasa disebut dengan blue ocean strategy.
Sebelum mempelajari mengenai definisi dari blue ocean, ada baiknya kita tahu mengenai samudra merah terlebih dahulu. Samudra merah atau red ocean merupakan ruang pasar yang sudah dikenal. Bisa dikatakan semua industri yang ada saat ini termasuk dalam red ocean. Dalam samudra merah, batasan-batasan dalam industri telah didefinisikan dan diterima, dan aturan-aturan persaingan sudah diketahui. Istilah samudra merah ini diciptakan karena pasar yang sudah dikenal memungkinkan banyaknya perusahaan yang serupa untuk masuk sehingga menyebabkan kompetisi yang berdarah-darah. Oleh karena itu, pada samudra merah, perusahaan akan bersaing untuk mengalahkan lawan mereka dengan meningkatkan batasan-batasan yang ada demi mendapatkan pangsa permintaan yang lebih besar. Hal ini menjadi kekhawatiran jika perusahaan yang masuk semakin banyak, ruang pasar akan menjadi semakin sesak, prospek akan laba dan pertumbuhan pun berkurang.
Sebaliknya, samudra biru atau blue ocean merupakan ruang pasar yang belum dijelajahi. Istilah samudra biru timbul karena kondisi pasar yang baru dibentuk dimana belum terbentuk persaingan yang mengakibatkan kompetisi yang berdarah-darah. Dengan demikian, ruang pasar yang baru tersebut akan menciptakan permintaan serta peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan. Samudra biru dibentuk atas dasar menghapus, mengurangi, menambah serta menciptakan aturan pasar yang lama. Maka dari itu, dengan melakukan strategi samudra biru, perusahaan dapat membuat persaingan menjadi tidak relevan karena aturan-aturan permainan baru akan dibentuk.
Samudra merah merupakan strategi perusahaan yang selalu menjadi hal penting dalam perusahaan. Perusahaan yang mau bertahan harus berfokus pada samudra merah untuk mempertahankan atau memperoleh kemenangan atas pasar yang sudah ada. Namun, untuk mencapai kinerja prima, perusahaan tidak bisa berhenti sampai samudra merah. Hal ini dikarenakan kompetitor baru yang bermunculan seringkali melebihi kebutuhan pasar yang ada. Untuk itu perusahaan juga perlu menciptakan samudra biru demi mendapatkan laba dan kesempatan pertumbuhan baru.
Studi Kasus Blue Ocean
Studi kasus kali ini akan melihat kondisi pasar pada industri anggur di Amera Serikat (AS). Logika umum mendorong produsen anggur untuk berfokus pada aspek ragam anggur, prestise, kualitas anggur (usia, kerumitan, penggunaan istilah khusus), pemasaran above the line, serta peningkatan harga. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang berperang di samudra merah akan berusaha meningkatkan aspek-aspek tersebut. Misalnya dengan menambah varietas anggur baru untuk meningkatkan ragam anggur, menambahkan istilah khusus untuk meningkatkan kualitas anggur atau bahkan menurunkan harga.Berbeda dengan strategi umum pada samudra merah, samudra biru berusaha mengubah secara fundamental logika umum sebuah industri. Cassela Wines menciptakan yellow tail, minuman anggur yang aspek-aspek yang ditonjolkan mendobrak kompetisi dan menciptakan sebuah samudra biru. Lihat gambar di bawah ini:
Sumber gambar: www.ivoryresearch.com
Yellow tail tidak hanya berfokus pada aspek-aspek umum pada industri anggur. Yellow tail memperhatikan banyaknya konsumen awam yang tidak menyukai anggur karena pilihan-pilihan anggur yang terlalu beragam. Selain itu, konsumen awam juga seringkali tidak memusingkan soal prestis yang didapat dari minuman anggur. Dengan demikian, yellow tail menghapus dan mengurangi beberapa aspek dari logika umum untuk menciptakan pasar yang baru. Yellow tail menciptakan aspek-aspek baru seperti anggur yang mudah diminum, gampang dipilih serta menambahkan citra baru pada anggur yaitu keceriaan dan petualangan. Oleh karena itu, yellow tail tidak merebut pasar lama namun justru menambah pasar anggur baru bagi orang-orang yang ingin meminum anggur namun terhalang karena kerumitan dari anggur.
Di Indonesia sendiri, salah satu praktik blue ocean yang cukup ramai saat ini adalah fenomena catok sisir yang saat ini sedang menciptakan permintaan baru dari kebutuhan akan pelurus rambut. Dengan menghapus dan mengurangi kesulitan dalam meluruskan rambut, catok sisir menciptakan sebuah model baru yaitu sisir yang memberikan (menambahkan) cara lebih mudah dalam meluruskan rambut. Tidak heran, dalam beberapa bulan ini, toko online adik saya yang berfokus pada catokan rambut, kebanjiran permintaan baru yaitu catokan sisir.
Strategi samudra biru merupakan strategi yang sangat menarik untuk kondisi pasar saat ini. Didukung dengan era teknologi informasi yang begitu memudahkan pertukaran informasi, entrepreneur yang dapat memberikan konsep produk yang unik dan bermanfaat akan menarik pasar dalam membeli produk tersebut.
Namun, menciptakan samudra biru memerlukan keberanian dan perhitungan yang baik sehingga penerapan strategi ini dapat dikatakan berhasil. Hal inilah yang dibahas di buku Blue Ocean Strategy - Strategi Samudra Biru hasil karya W. Chan Kim dan Renee Mauborgne.
Sedikit review mengenai buku ini, buku ini mengajarkan tentang praktik melakukan Blue Ocean Strategy dengan lebih tepat. Kerangka kerja yang disediakan membawa kita untuk dapat merumuskan strategi samudra biru di bisnis yang sedang kita geluti.
Buku ini sangat lengkap dalam memberikan panduan untuk kita melakukan strategi samudra biru. Cocok banget buat pemimpin perusahaan atau startup-startup yang ingin menuangkan ide-ide baru demi memperoleh model bisnis yang menguntungkan.
Jika kamu mau mempelajari lebih dalam mengenai strategi blue ocean, saya sarankan kamu untuk dapat membeli buku ini agar strategi blue ocean yang diterapkan dapat lebih terjamin untuk mendapatkan keuntungan.
No comments:
Post a Comment