Pelajaran untuk menjadi diri sendiri atau Be Yourself sangat sering diajarkan ataupun diimpartasikan orang-orang.
Tapi pertanyaannya siapa diri kita sendiri itu?
Percuma kalau kita ingin menjadi sesuatu yang tidak kita kenal bukan? Hal ini yang membuat aku berpikir pentingnya diri kita untuk mengenal siapa diri kita sebelum kita menjadi diri sendiri.
Pada dasarnya, di dalam kehidupan kita, kita akan bertindak, bersikap ataupun menjadi seperti apa yang sering kita lihat. Misal jika ada anak yang tinggal di dalam kehidupan yang keras, ayahnya sering memukuli ibunya, ibunya sering memarahi kakaknya, maka kemungkinan besar anak itu akan menjadi manusia yang berkepribadian keras, suka marah-marah dan suka memukuli orang. Well, mungkin kasus ini terlalu ekstrim, tapi sebenarnya hal ini sering terjadi di kehidupan kita bukan? Ketika kita tinggal di dalam komunitas yang suka bermain-main di dalam kehidupannya, maka cara hidup kita pun akan seperti komunitas yang kita tinggali tersebut.
"Takut ditolak" adalah hal yang ditakutkan anak muda pada jaman sekarang ini. Mereka takut ditolak di dalam pergaulan, dipikir kampungan, atau semacamnya. Karena itulah banyak anak muda yang gambar dirinya mengalami kehancuran, karena mereka membentuk dirinya bukan berdasarkan yang dia inginkan melainkan apa yang diinginkan orang lain.
Tidak banyak anak muda yang mempunyai bakat tarik suara di dalam kehidupannya, tapi kemampuan tersebut tidak berkembang. Bukan karena kurang latihan, melainkan karena tidak berani latihan. Mereka takut ketika mereka tampil di atas panggung untuk bernyanyi, banyak orang yang akan menilai jelek dirinya. "Rasa gagal" itulah yang membuat anak muda seringkali tidak dapat mengalami kemajuan di dalam kehidupannya.
"Takut ditolak" dan "Rasa gagal" adalah faktor-faktor yang seringkali menghambatku dalam menemukan jati diriku dulunya. Namun ketika Yesus sudah masuk di dalam kehidupanku, semua terasa berbeda. Kini aku tahu kunci utama dalam mengenal diri kita adalah mengenal siapa pencipta kita. Karena Allah menciptakan kita menurut gambar dan rupa-Nya. Semakin aku mengenal Allah, semakin membuatku mengerti artinya aku diciptakan, semakin membuatku mengerti siapa diriku ini, karena Dialah Allah yang Maha Tahu. Beribu rasa syukurku pada Tuhan yang telah membuat setiap faktor-faktor yang menghambatku untuk menjadi diri sendiri sirna. Kini aku hidup, sekalipun aku belum mengenal diriku seutuhnya, tapi semakin hari semakin aku merasa menjadi diriku sendiri. Persekutuan dengan Allah-lah yang membuatku menjadi demikian.
Banyak cara yang manusia ciptakan untuk mengenal dirinya. Melalui kuisioner, konseling dan berbagai macam cara lainnya. Tapi manusia tidak akan pernah tahu siapa dirinya jika dia tidak tahu siapa yang menciptakan-Nya. Sama seperti komputer, sekalipun komputer dapat berpikir begitu cepat, tapi komputer tetap tidak akan bisa berfungsi sesuai kegunaannya jika dia yang mengoperasikan dirinya sendiri. Selamat bersaat teduh :) Tuhan Yesus memberkati..
"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka." - Kej 1:27
No comments:
Post a Comment